Jumat, 25 Februari 2011

Cerpen


Jalan Cintaku
Oleh : Alriska Agni Nanggala Putri


Kata Mutiara :
Cerita ini diambil dari sebuah kisah nyata yang ku alami. Kisah cintaku dari SMP hingga SMA yang sangat berliku.
Ucapan terima kasih :
J     Untuk Tuhan Yang Maha Esa. Yang memberikanku kelancaran dalam mengerjakan cerita ini.
J     Untuk kedua orang tuaku yang telah memberi kasih sayangnya secara tulus dan penuh kepadaku hingga saat ini, yang entah dengan apa aku bisa membalas mereka.
J     Untuk guruku tercinta Bu Zuna yang cantik ( Mbak Ichun : panggilan saat beliau masih kuliah ), yang selalu setia dan dengan sabar membimbingku dan teman-teman.
J     Galuh Angga Widya Sukmana dalam cerita bernama Rangga, yang telah memberiku kebahagiaan lalu menyakitiku. Dan akhirnya menginspirasiku untuk membuat cerita ini. (Sebenarnya aku masih sayang sama kamu meski kau telah menyakitiku).
J     Teman-teman SMP maupun SMA yang sudah men-support maupun mengejekku.
J     Untuk pena dan kertas serta komputer yang setia menemaniku dan menjadi wadah semua inspirasi dan unek-unekku hingga menjadi sebuah cerita. Terima kasih untuk semuanya.

Namaku Alriska Agni Nanggala Putri, aku seorang gadis yang mempunyai fisik agak tinggi tidak begitu gendut, umurku baru 15 tahun, cukup muda mungkin jika orang mengiraku. Tapi umurku lebih muda dari pemikiranku yang dewasa. Aku saat ini bersekolah di SMA Negeri 1 Kebomas, Gresik meski asalku dari Bojonegoro. Aku duduk di kelas sepuluh atlet. Profesi yang memang sangat aku sukai yaitu olahraga.
Ceritaku berawal tiga tahun yang lalu ketika aku duduk di bangku kelas tujuh SMP. Pertama kali aku mengenal cowok yang menjadi cinta pertamaku namanya Rangga, aku mengenalnya saat MOS (Masa Orientasi Siswa) kebetulan dia adalah OSIS yang menangani anak gugus 7b, kelasku. Rangga begitu keren, tinggi, manis, rapi dengan rambutnya yang model ala lelaki korea, tapi sayangnya dia cuek, sombong dan sok keren. Dia selalu menjaili aku dan menghukum aku, meski kesalahanku hanya kecil, di bandingkan kesalahan temanku.
Saat masa itu juga aku mengenal seorang sahabat yang mungkin dia baik dan begitu dekat dengan ku yaitu Lena dan Mitha. Lena dan Mitha adalah temanku saat mengikuti sebuah club voli. Aku berbeda kelas dengan mereka, tapi dia dekat denganku. Sifat mereka baik, tetapi sifat Lena agak sombong, selalu sok menang tapi dia cantik, sedangkan sifat Mitha dia tomboi, pemarah, egois, dia pendek dan manis parasnya. Di saat itu juga aku mengenal teman-temanku yang lain, seperti Aren, Vina, Seli.
Berawal dari MOS itulah Rangga dekat denganku. Dia selalu memanggilku dengan sebutan cerewet dan aku juga suka menyebutnya dengan sebutan ngambekan. Kami sering bertengkar dan bermusuhan di sekolah. Sampai suatu saat temannya Rangga yang bernama Agung menyukaiku.
“ Cerewet kamu di cariin sama temenku tuch,” Rangga memanggilku.
“ Siapa????”
“ Ada dech mau tau aja,”
“ Kamu lho.....katanya tadi ada yang nyariin aku,”
“ Kamu pengen tau???? Kalau pengen tau kamu harus nurut sama aku.”
“ Gak mau, males nurut sama kamu, kalau kamu gak ngasih tau juga gak apa-apa kok, aku gak rugi.” Aku meninggalkan Rangga sambil masang muka sok marah.
Suatu hari aku mengetahui dengan sendirinya jika Agung sahabat Rangga menyukaiku. Tapi aku tidak suka sama Agung, entah kenapa rasanya aku senang melihat Rangga dan senang sekali mengganggunya.
“ Apakah ini yang di namain cinta???? Apa aku suka sama Rangga???? Ha.....gak mungkin Rangga kan anaknya sok banget, ngapain aku suka sama anak kayak gitu...” kataku sambil melamun.
Sampai suatu ketika aku pulang sekolah, Agung menghadangku di jalan.
“ Agni, aku boleh ngomong sesuatu sama kamu gak??? Sebentar aja kok.”
“ Emang kamu mau ngomong apa????”
“ Aku suka dan sayang sama kamu dari awal MOS kemarin,”
“ Lalu??????”
“ Maukah kamu jadi pacarku??? Aku sangat berharap kamu mau menerimaku.”
“ Emmmmm.......ma’af aku tidak bisa,”
“ Kenapa???”
“ Aku suka temanmu, Rangga,” entah kenapa tiba-tiba mulutku ingin berbicara seperti itu kepada Agung.
Setelah kejadian itu entah kenapa Agung dan Rangga tidak pernah lagi mengganggu dan menjailiku lagi. Hingga beberapa minggu setelah itu, entah mimpi apa aku semalam, Rangga datang ke kelasku dan tiba-tiba dia menyeretku masuk.
“ Ni, apa benar kamu suka dan cinta sama aku??”
“Kata siapa?”
“ Udahlah, ini bukan saatnya gengsi-gengsian lagi, jawab pertanyaanku tadi.”
“ Terus kalau iya kenapa, kalau tidak kenapa?”
“ Jawab dulu!!!” dengan nada setengah membentakku.
“ Iya, puas kamu!!!!” aku balik membentaknya dan pergi berlari keluar kelas.
Semenjak kata-kataku itu Rangga menjadi baik dan ramah padaku dan setelah seminggu kata-kata itu ku ucapkan, semua keajaiban terjadi dalam kehidupanku. Pertama adalah aku jadian sama Rangga dan aku menjadi gadis populer di sekolahanku dan aku juga di takuti hampir semua kakak kelas baik cewek maupun cowok. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan tak terasa besok adalah satu bulanku dengan Rangga tetapi sampai saat ini rasa cintaku ini berubah menjadi perasaan yang biasa, dan Rangga masih saja seperti dulu lagi suka mengejek dan menjailiku.
Sampai akhirnya kesabaranku habis, tepat satu bulan kita bersama, aku bilang putus dengannya, meski tanpa alasan yang jelas. Rangga marah dan terus saja mengejarku untuk mencari tahu alasanku.
“ Kenapa kamu mutusin aku Ni???”
“ Gak tau, aku udah gak suka aja sama kamu.”
“ Seenaknya banget sich kamu mutusin aku????”
“ Iya begitulah hukuman untuk cowok sok keren seperti kamu.”
“ Kamu ternyata jahat Ni.”
“ Biarin malah kamu lebih jahat dari aku.”
Dan sebuah rahasia besar terbongkar setelah aku putus dengan Rangga. Ternyata Rangga menembakku karena di suruh oleh Agung, dengan alasan kalau aku menyukai Rangga. Ternyata Rangga memang benar-benar tidak menyukaiku melainkan karena di suruh sahabatnya Agung. Aku semakin benci kepada Rangga, dan hubunganku dengan Rangga makin hari makin buruk saja. Tetapi perasaanku tidak bisa di bohongin semakin aku membenci Rangga perasaan sayangku semakin besar kepadanya.
Karena masalah itulah akhirnya aku makin dekat saja dengan kedua sahabatku Lena dan  Mitha. Aku sering curhat kepada mereka, mereka begitu baik dan setia mendengarkan curhatku. Begitupun saat di rumah aku mempunyai sahabat yang sangat akrab, namanya Inggar dan Tsania. Kami bersahabat sejak dulu sewaktu kami masih Taman Kanak-kanak. Aku, Inggar dan Tsania adalah tetangga, orang tua kami juga bersahabat akrab.
Entah kenapa tiap hari dan tiap malam aku selalu bermimpi dan terbayang Rangga. Memang, sebenarnya aku masih sayang dan cinta kepada Rangga. Aku memutuskan dia karena menurutku Rangga tidak pernah serius saat pacaran denganku.
Saat aku menyendiri di kelas tiba-tiba,
“ Agni....” sebuah suara yang memanggilku dan ternyata adalah Agung.
“ Ada apa Gung??”
“ Kamu kenapa mutusin Rangga?? Lihat dia sekarang, dia seperti anak yang prustasi...”
“ Tapi Gung, jujur aku juga masih sayang sama dia. Tapi ini kan akal-akalan kalian saja kan yang sengaja ingin mempermainkanku.”
“ Maksudnya??”
“ Iya, kamu menyuruh Rangga nembak aku kan, karena aku kemarin bilang kalau aku sukanya sama Rangga, bukan suka sama kamu!!”
“ Iya Ni, aku tau. Memang awalnya Rangga aku suruh. Tapi....”
“ Tapi apa??”
“ Dia akhirnya menjadi cinta dan sayang sama kamu Ni. Tapi disaat dia sayang dan cinta sama kamu, kamu malah ninggalin dia.”
“ Benarkah Gung??”
“ Beneran Ni...!!!!”
Mendengar kata-kata Agung, aku senang sekali. Aku ingin berbicara dengan Rangga karena memang aku masih sayang dan cinta dengannya. Tapi setelah seminggu kita putus aku jarang banget melihatnya. Sampai di suatu malam saat hujan deras, tepat pada tanggal 17 November 2008.
“ Assalamu’alaikum....”
“ Iya, wa’alaikumsalam. Ada apa ya nak hujan-hujan gini??”
“ Tante, agni ada??”
“ Iya ada, sebentar nak tante panggilin. Silahkan masuk dulu, duduk dulu.”
“ Makasih Tan...”
Aku keluar dan betapa kagetnya aku karena yang aku lihat adalah orang yang aku tunggu-tunggu, yaitu Rangga. Dan terlebih kagetnya lagi ketika Rangga meminta aku untuk menjadi pacarnya lagi. Tanpa pikir panjang lagi aku menerima permintaan Rangga karena aku juga sangat menyukainya.
Hari-hariku terasa menyenangkan sekali, banyak kenangan indah bersama Rangga. Orang tuaku dan orang tua Rangga pun sudah saling mengenal akrab karena dahulu ibuku dan ibunya Rangga adalah teman ketika SMA.
Sekarang adalah hari jadianku dengan Rangga yang sudah satu tahun. Aku tidak menyangka kalau hubunganku dengan Rangga hingga satu tahun lebih. Memang setiap hubungan tidak berjalan selalu mulus, seperti hubunganku dengan Rangga kadang juga ada pertengkaran diantara kita. Tapi Rangga adalah sosok lelaki yang sangat setia menurutku hingga sampai satu tahun tiga bulan hubunganku berjalan banyak sekali masalah. Semenjak kita beda sekolah, aku kelas tiga SMP dan Rangga sudah kelas satu SMA.
Aku mendengar kabar kalau Rangga mempunyai pacar lagi di SMA. Entah kabar itu benar apa tidak, tapi yang jelas aku masih percaya dengan pacarku itu, mungkin karena rasa cintaku kepadanya yang terlalu besar.
“ Hai Ni, kamu masih Rangga????
“ Hai Ren, iyalah masih, emangnya kenapa?? “
“ Gak, cumak katanya kakakku yang satu sekolah sama Rangga, katanya sich Rangga udah sama Poppy anak sekolah situ juga...”
“ Kamu gak usah bercanda Ren...”
“ Iya Ni, beneran katanya kakakku. Tapi kalau emang kamu gak percaya kamu kapan-kapan maen ke rumahku dan coba tanya sama kakakku langsung.”
“ Okeh dech, gimana kalau sepulang sekolah ini aja.”
“ Okeh...”
Sebuah kenyataan yang sulit aku percaya ternyata semua kata-kata Aren tentang Rangga benar. Ternyata lelaki yang begitu aku agung-agungkan dan begitu aku sayang sudah tega menyakitiku dengan mengkhianati kepercayaan yang telah aku beri itu.
Rangga merengek-rengek agar aku mau memaafkannya, Rangga berikan alasan kalau Poppy itu hanya gadis yang sok terkenal, centil dan sok populer sehingga Rangga dan teman-temannya mempunyai kesepekatan untuk mendapatkan gadis itu. Entah kenapa aku juga memaafkan Rangga, aku begitu percaya kepadanya. Akhirnya kami pun baikkan lagi dengan syarat Rangga gak boleh mengulangi kesalahan itu lagi.
Setelah kejadian itu aku semakin sering khawatir dengan Rangga. Aku sering curiga dan cemburu dengannya. Sampai hubungan kami berjalan 2 tahun kurang beberapa hari.
“ Sayang hp-mu kok gak ada fotoku???”
“ Oh ya....ma’af yank fotonya ke-reset,” jawab Rangga.
“ Lalu ini sms-nya siapa kok aneh gini kalau manggil??”
“ Itu cumak anak iseng aja kok yank..”
“ Lha ini foto siapa???”
“ Itu aku ambil dari internet kok yank,”
“ Tapi sayang gak selingkuh kan??”
“ Enggak sayangku,” kata Rangga merayuku.
Tapi aku masih belum percaya begitu aja, aku terus menyelidiki siapa foto cewek di hp-nya itu. Dan dengan mata kepalaku sendiri aku melihat Rangga dengan cewek yang seperti ada di foto itu. Aku melihatnya saat ada acara konser sebuah festival di band di alun-alun kota Bojonegoro. Tanpa pikir panjang langsung saja aku nyamperin dia.
“ Rangga, pacar kamu cantik ya..”
“ Agni?????”
“ Iya, siapa lagi???”
“ Ma’afin aku Ni,”
“ Ma’af untuk apa???? Aku sudah biasa kok kamu sakitin kayak gini, kenalin donk sama selingkuhannya,”
“ Ma’af mbak, mbak siapa ya??? Aku bukan selingkuhannya tapi aku pacarnya mbak,” kata cewek itu yang ternyata namanya adalah Vha-vha.
“ Owww.......selamat ya mbak anda sudah di tipu oleh lelaki playboy, karena aku juga pacarnya. Emmmmm......malah aku udah dua tahun sama dia. Rangga kita putus ya, makasih udah nyakitin aku, makasih udah ngajarin kebahagiaan dan merusaknya,” dengan menangis aku berlari menjauh dan pulang.
Hubunganku dengan Rangga hancur sudah, aku sedih, aku kecewa, aku bingung. Hampir dua minggu aku tidak keluar rumah dan jarang makan, sekolahku yang sebentar lagi UNAS pun seakan aku abaikan. Rangga pun seolah tak pernah merasa bersalah, sebenarnya aku hanya berharap Rangga akan datang kerumahku dan meminta ma’af padaku karena dia telah menyakitiku, tapi sampai saat ini dia menghilang seperti di telan bumi. Tapi aku sadar aku tidak boleh prustasi terus-menerus aku harus bangkit dan maju untuk meraih puncak kelulusanku.
UNAS pun selesai ku jalani, ujian demi ujian sekolah selesai ku hadapi hanya tinggal beberapa minggu lagi aku lulus dan menjadi siswa baru di SMA. Pengumuman memberitahukan kelulusanku dengan nilai yang cukup membanggakan bagiku dan keluargaku, tapi kesedihan terus membayangiku, sebab aku harus meninggalkan kedua orang tuaku dan kotaku tercinta Bojonegoro, karena aku lebih memilih sekolah di luar kota, yaitu di Gresik.
Gresik bukanlah pelarianku karena Rangga tapi juga karena aku ingin mengejar cita-cita menjadi siswa dan atlet yang berprestasi. Tetapi setelah hampir setengah tahun lebih aku di Gresik, aku belum bisa beradaptasi secara nyaman dengan lingkungan disini, aku juga belum bisa melupakan Rangga meski sekarang aku sudah mempunyai pacar, hampir 2 bulan aku dengan pacarku ini. Tapi aku harus lebih semangat untuk menatap masa depan, karena masa lalu adalah sebuah pengalaman yang akan memberikanku sebuah pelajaran yang sangat berharga.

“ JIKA CINTA TIDAK DAPAT MENYATUKAN KITA SAAT INI, YAKINLAH CINTA AKAN MENYATUKAN KITA SUATU SAAT NANTI “

Minggu, 06 Februari 2011

Penantian Tak Berujung

Penantian 1

Villa Malang, tempat siswa-siswi SMAN 1 Kebomas melakukan kegiatan EDC

“ Angel dan Kaka, kamu jadi MC dalam acara perpisahan EDC ya?” kata salah satu seorang tuthor memanggil nama muridnya untuk sebuah acara perpisahan.
“ha????? Kog saya ms???? Apa lagi ma cowok itu” gumamnya dalam hati.
“ayo ikut ms sekarang!?”
“baik ms” jawab mereka berdua.
Awalnnya Angel sangat terpesona pada Kaka yang anak sepuluh enam itu. Tetapi Angel tidak mengenal nama maupun kelasnya. Begitupun Kaka yang diam-diam juga suka kepada Angel. Sebenarnya mereka berdua saling menyukai tetapi mereka berdua juga sama-sama tidak tahu perasaan keduanya.
“ms kenapa ms milih aku dan dia????’’ dengan wajah agak bingung Angel bertanya kepada ms.ayu, seorang tuthor dalam kegiatan pelatihan itu.
“karena menurut ms, kalian berdua tu da chemistry” dengan senyum bangga.
“ha????” mereka berdua berkata dengan kaget dan saling berpandangan.
“yaudah ayo cepat kita latihan.”
“baik ms” jawab mereka dengan serempak.”
Tak terasa semingguan mereka lalui dengan bersama-sama dan kegiatan pelatihan tersebut membuat mereka semakin akrab dan bersama-sama.
“aku sayang dia, aku juga mencintainnya melebihi apapun, tapi aku tidak bisa ninggalin pacarku.”
“tapi kamu juga tidak boleh kayak gitu, kamu harus memilih salah satu, dan sepertinya dia juga menyukai dan menyayangimu”
“dari mana kamu tau?”
“hal mudah untukku menebak perasaan cinta.”
“lalu aku harus gimana?”
“kamu harus milih, dia apa pacarmu?!”
Perdebatan antara ms.ayu dan Kaka sebelum latihan dan sebelum kedatangan Angel di tempat latihan membuat Kaka bingung karena perdebatan tersebut.
“ternyata aku diam-diam sayang dan suka dia, tapi aku bingung untuk ungkapinnya ms, aku harus gimana?”
“sabar sayang, ms yaqin dia juga sayang dan suka sama kamu, tunggu saja hingga dia nembak kamu, ya sayang??”
Di tempat lain ternyata Angel juga cerita tentang perasaannya kepada tuthor yang lain yaitu ms.ita.

Di depan dapur villa, malam perpisahan

Semua anak-anak kelas sepuluh mondar-mandir bak ombak di tengah lautan, semua terlihat bingung, senang dan sedih mempersiapkan acara malam itu.
Dari semuanya hanya Angel yang terlihat santai dan tenang, sementara Kaka masih merasakan deg-degan yang sangat hebatnya ketika acara hampir di mulai.
Sementara Angel keluar dari ruangan dan menuju tempat perpisahan. Kaka melihat kedatangan Angel merasa kaget dengan kecantikan Angel pada malam itu.
“Angel??”
“kenapa Ka, kayak nge-liat hantu aja kamu, iya ini aku siapa lagi. Kenapa cantik ya?” dengan PD-nya Angel mengatakan itu.
“iya, kamu cantik banget malam ini.”
“dari dulu dech aku tuch udah cantik.” Dengan nyengir Angel mengatakan hal itu.
“ayo acara udah mau mulai lho...” Dari arah depan ms.ayu mengingatkan Kaka dan Angel.
“iya ms” Mereka menjawab dengan serentak.
Acara pun dimulai dengan lancar dan baik. Angel dan Kaka memulai dan menutup acara itu sesuai dengan rencana.
Tetapi kebersamaan mereka akan berakhir, tiada lagi latihan bersama, tiada lagi bercanda, tiada lagi obrolan dan mungkin akan tiada lagi cinta diantara mereka berdua. Karena acara perpisahan dimulai, berakhirlah sudah kegiatan EDC di Malang tersebut.
Malam hari tidak di lalui Angel, Deva, Eldin untuk tidur mereka ingin melewati malam perpisahan ini dengan para tuthor untuk terakhir kali.

Di depan lobi villa, para siswa akan pulang menuju Gresik

Tangisan para siswa-sisiwi SMA 1 Harapan Bangsa memecahkan kesunyian di villa tersebut. Terlebih lagi Deva dia begitu terpukul atas perpisahan ini. Hal itu jelas memukul Deva karena saat EDC dia menyukai salah satu tuthor dan tuthor tersebut seperti memberi harapan kepada Deva. Angel terlihat tersenyum tetapi dalam hati Angel dia menangis dan menjerit tidak ingin berpisah dengan mereka, para tuthor.
Satu per satu anak-anak itu sudah masuk ke dalam bus, kecuali Deva dan Angel yang masih di depan gerbang, seolah-olah dia ingin tetap berada di villa tersebut.
Akhirnya mereka berdua menaikki bus tersebut dengan tangisan yang tidak bisa tertahankan lagi.
Bermeter-meter jalan yang sudah di lalui bus tersebut, tetapi Deva dan Angel tetap saja menangis.

Di rumah Angel

Sesampainya di ruamah Angel beristirahat tetapi dalam pikirannya selalu hadir sosok Kaka menyela-nyela lamunannya.
“kenapa sih kamu hadir dalam pikiranku?” gumamnya Angel.
Dalam tidurnya Angel bermimpi bertemu dengan Kaka tetapi Kaka melarang dia untuk mendekatinnya, Kaka malah berpaling dan menggandeng cewek lain.
“tidak....tidak....kenapa kau pergi dengan dia?”
“Angel...kenapa nak? Kamu bermimpi?”
“a...a...ku mimpi ma?”
“iya sayang kamu mimpi, mimpi apa nak?”
“ah...enggak ma.”
“kenapa aku bermimpi seperti tadi ya? Kenapa mimpi ku tadi seperti nyata sekali? Ah itu hanya mimpi dan mimpi adalah bunga tidur.” Angel dalam gumamnya.
“ya sudah mandi sana biar segar.” Suara mama membuyarkan lamunan Angel.
“iya ma.”

Di kelas Angel saat anak-anak sudah pulang

“ka, kenapa ya aku selalu mikirin Kaka anak sepuluh enam itu, dan kenapa sampai dia terbawa dalam mimpi ku yang begitu terlihat nyata?”
“emang mimpi apa Ngel?”
“aku mimpi bertemu Kaka, tapi dia melarangku untuk mendekat, tetapi malah dia berpaling dan menggandeng cewek lain ka.”
“mungkin itu hanya mimpi aja Ngel, tapi kamu tau sesuatu tentang Kaka gak?”
“gak, apa ka?” dengan wajah serius.
“Kaka udah punya pacar Ngel, namanya Hika.”
“ha????? Kenapa kamu gak cerita dari awal aku mulai suka ma Kaka.”
“aku kasihan kamu jika kamu kecewa.”
“tapi sekarang aku lebih kecewa lagi eka, yaudah aku pengen sendiri.” Dengan lari Angel meninggalkan kelas.
“Angel....Angel....mau kemana?” teriak Eka memanggil Angel yang keluar dengan mata berkaca-kaca.

Penantian 2

Di sekolah Angel menyendiri saat jam istirahat

Hari-hari Angel dilalui dengan menyendiri, diam dan melamun saja. Sampai teman-temannya kasihan melihat sikap perubahan Angel yang dulu begitu ceria, semangat dan selalu tersenyum, kini seperti bunga yang begitu segar dan sedang layu.
“si manis kenapa murung?”
“keren??? Ah enggak, enggak napa-napa kok, hanya pengen sendiri aja.”
“udahlah aku tau semuanya.”
“tau apa Ka?”
“kamu yang udah tau bahwa aku udah punya pacar, ya kan?”
“iya.” Dengan nada yang tidak begitu bersemangat.
“meski aku udah punya pacar, entah napa Ngel, aku merasa damai, senang dan nyaman bersama kamu.”
“sungguh Ka?”
“iya Ngel.”
Karena kata-kata Kaka tadi Angel merasa bersemangat lagi, seolah dia merasa punya harapan untuk dapat bersatu dengan Kaka.
“Eka, dimana kamu?”
“apa Ngel? Tumben semangat banget gak kayak biasanya.”
“iya tadi waktu aku menyendiri di gazebo, Kaka nyamperin aku, tau gak dia ngomong apa?”
“apa emangnya?”
“dia merasa nyaman dan enak sama aku, dan itu berarti harapan aku untuk bersamanya besar kan?”
“iya Ngel, dia juga pernah ngomong padaku kalau sebenarnya dia suka dan sayang padamu, hanya saja dia dalam keadaan punya pacar.”
“benaran?”
“iya Ngel.”
“hehehe....tambah seneng aja aku hari ini.”
Sambil berjalan pulang kerumah yang jaraknya tidak jauh dari sekolah, Angel menyanyikan lagu kesukaannya.
“ku akan menanti, meski harus penantian panjang, ku akan tetap setia menunggumu, ku tau kau hanya untukku...”
“manis..”
“keren??”
“iya, ayo bareng sama aku, kita kan rumahnya searah.”
“gak ah Ka, nanti pacar kamu tau dia marah.”
“dia gak akan tau, dia kan sekolahnya jauh disana.”
“iya deh..” sambil bonceng di atas sepedah motor Kaka.
“Ngel, kamu bener-bener sayang ama aku?”
“ha???? Ge-er banget, kata siapa?”
“udahlah aku kan serba tau.”
“kalau iya, apa kamu mau mutusin pacar kamu? Enggak kan?”
“aku dalam keadaan sulit Ngel, dalam satu sisi aku sayang dan cinta banget sama kamu, tapi dalam sisi lain aku tidak mau nyakitin pacarku.”
“iya gak apa-apa kok Ka, emmmhhh......kayaknya aku akan menanti deh, supaya kamu bisa mengerti betapa besarnya cintaku.”
“beneran Ngel?”
“iya Ka, ehh...udah nyampek nich, gak mampir?”
“gak Ngel, makasih. Duluan ya?”
“iya hati-hati, makasih keren.”
“iya sama-sama manis-ku.”
Angel merasa senang banget hari ini, meski dia harus berkorban menanti Kaka yang entah kapan putus dengan pacarnya.

Di kamar Angel

Hari-hari Angel hanya di buat untuk menunggu Kaka, sampai pada suatu hari saat Angel bermain di situs jejaring sosial, dia membahas soal kemarin yang dia diantar oleh Kaka dengan Eka temannya.
Dan saat itu juga Hika pacarnya Kaka mengetahui hubungan Kaka dengan Angel. Kaka pun mengirim sebuah pesan di hp-nya Angel
Ngel cukup disini ya...Jangan lagi kamu membahas soal aku dalam situs jejaring sosial,
karena Hika pacarku mengetahui hubungan ini, dan aku tidak mau dia marah dan sakit hati karena aku, jadi aku mohon mulai saat ini kita berteman saja ya..?
Angel terpukul membuka pesan tersebut, Angel pun berfikir ternyata selama ini dia hanya dipermainkan oleh perasaan cinta butanya kepada Kaka. Pada saat itu juga dia langsung menangis dan dia seperti mendapat tamparan hebat. Entah salah siapa semuanya jadi seperti ini.
“ya tuhan kenapa semua jadi begini, kalau memang engkau tidak merestui hubungan kami, pisahkan kami dengan cara baik-baik jangan seperti ini.”
Angel menangis dengan histerisnya, dia merasa kecewa sekali dengan Kaka yang dulu sangat memberi harapan kepada Angel tapi setelah semuanya ketahuan oleh pacarnya dia begitu melepaskan Angel seenaknya. Angel merasa dipermainkan oleh Kaka, dan Angel merasa bahwa perasaannya hanya di tarik ulur oleh Kaka.

Penantian 3

Di sekolah saat KTSP diadakan class meeting futsal

“Ngel, ngelamun aja gak nonton futsal?”
“ehm...enggak lagi males ngapa-ngapain,”
“muka cemberut aja kayak koran kusut, kenapa?”
“gak napa-napa kok Ka, cumak gara-gara obrolan kita di situs jejaring sosial itu.”
“ha???? Emangnya kenapa Ngel?”
“Hika, pacarnya Kaka tau semuanya, dan Kaka memutuskan hubungan kita dan aku sekarang hanya berteman jauh ama Kaka, dan ternyata Kaka lebih memilih Hika daripada aku.”
“Ya Tuhan, ma’afin aku Ngel, aku gak bermaksud seperti itu.”
“ehm...gak apa-apa Ka, bukan salah kamu kok, yaudah aku pergi dulu ya, aku pengen pulang nih.”
“tapi Ngel,,,kamu kok gitu, Ngel....Ngel....”
Seolah-olah hari itu seperti bukan sifat Angel yang sesungguhnya, dia begitu kurang bersemangat untuk sekolah dan dia seperti tak ingin di ganggu oleh siapapun.
“Kaka, kamu kenapa sama Angel?”
“itu semua gara-gara kamu Ka!!!”
“ya aku tau, aku salah. Tapi liat Angel dia sekarang pulang dan suka menyendiri, apa kamu tidak kasihan ma dia, seenaknya kau kasih harapan dan seenaknya kau musnahkan harapan itu.”
“apa???? Angel kenapa Ka?”
“hah...kamu gak perlu tau males ngomong ma kamu, telmi and lola tau.”
Mendengar makian dari Eka, Kaka sadar bahwa tindakan yang dilakukannya ternyata salah, tapi dia juga bingung dalam keadaan seperti ini, karena dia juga tidak mungkin milih Angel dan meninggalkan pacarnya tapi dia juga gak mau di tinggalin Angel karena Kaka juga sayang sekali sama Angel.

Di rumah Angel

“Angel...Angel...”
“siapa?”
“Ngel aku Kaka..”
“kenapa dia kesini?” gumamnya Angel “ya,,,masuk.”
“Ngel aku minta ma’af atas semua sms dan kata-kataku.”
“ehm...gak kok kamu gak salah, aku sadar aku yang gak tau malu, udah tau kamu udah punya pacar kenapa aku ngejar-ngejar dan nunggu-nunggu kamu, jadi aku yang salah dan seharusnya aku minta ma’af Ka karena aku hubunganmu ma Hika rusak dan marahan.”
“gak Angel aku yang salah.”
“gak Ka, aku yang salah dan satu lagi Ka, jangan sms atau ganggu aku lagi ya, aku pengen sendiri dan lupain kamu, oh ya...makasih atas semuanya Ka.”
“tapi Ngel aku sayang sama kamu.”
“kamu udah punya Hika Ka, jadi sampai disini aja ya.” Sambil masuk kedalam rumah Angel menutup pintu dan meninggalkan Kaka seorang diri di teras depan rumahnya.
“ya Ngel kamu betul.” Kaka menggumam sendiri dan akhirnya keluar dari halaman rumah Angel.

Di sekolah saat jam kosong karena guru-guru sedang rapat

Seharian ini Angel selalu menghindar tiap bertemu dengan Kaka dan dia selalu memalingkan pandangannya tiap ada Kaka. Sebenarnya dalam hati Angel, Angel sangat sayang dan masih cinta pada Kaka, hanya saja dia marah dan benci dengan sikap Kaka yang lepas tanggung jawab dan tidak bisa tegas.
Angel sangat menyesal telah mengenal Kaka dan dia menyesal telah mencintai dan menyayangi Kaka. Yang paling ia sesalkan adalah dia begitu percaya dengan harapan kosong yang diberikan Kaka kepadanya. Tapi tiba-tiba Eka datang dan marah-marah kepada Angel dan membuyarkan semua lamunan Angel.
“Ngel, apa maksud statusmu di situs jejaring sosial itu?” dengan nada tinggi seperti membentak.
“kenapa, ada yang salah? Betul kan, aku menyerah dan tidak mau lagi mengenal yang namanya Kaka. Aku hanya ingin lupain dia Ka, aku gak mau menunggu harapan yang belum pasti untukku.”
“Kaka suka sama kamu Ngel, hanya saja dia udah punya Hika.”
“maka dari itu karena Kaka udah punya Hika, jadi aku gak mau ngerusak hubungan mereka, ngerti kan?”
“tapi andai saja kamu tidak menyerah dia pasti akan mutusin Hika dan dia akan nembak kamu Ngel.”
“gak mungkin Eka dia lebih milih Hika, buktinya aja waktu hubungn kami ketahuan Hika, dia malah nyuruh aku untuk jangan sms dan jangan bahas tentang hubungan itu di situs jejaring sosial kan, itu udah menjadi bukti bahwa Kaka lebih milih dan sayang sama Hika.”
“tapi Ngel...”
“udahlah eka, biarin aku lupain dia ya?”
“yaudah deh Ngel jika itu mau kamu.”
Angel pergi dan tanpa sengaja dia menabrak Rojek sahabat Kaka dan pacar Eka sahabatnya. Tapi Angel langsung pergi tanpa berkata apapun pada Rojek.
Rojek pun merasa bingung dengan sikap Angel yang biasanya begitu ramah, tapi kini cuek dengan siapa pun.
“sayang kenapa tuch Angel???”
“ gak tau sayang, tapi itu gara-gara sahabatmu Kaka.”
“kenapa lagi Angel dengan Kaka,”
“tadi dia abis aku marahin gara-gara dia nyerah untuk dapetin Kaka.”
Rojek saling berpandangan dengan Eka dan di pikiran mereka tersirat sebuah tanda tanya yang sangat besar.

NI YAO DE AI (F4)

Sui ran jing chang meng jian ni
Hai shi hao wu tou xu
Wai mian zheng zai xia zhe yu
Jing tian shi xing qi ji
BUT I DON'T KNOW ni qu na li

# Sui ran bu ceng huai yi ni
Hai shi tan te bu ding
Shui shi ni de na ge wei yi
Yuan liang wo huai yi zi ji

CHORUS
Wo ming bai Wo yao de ai
Hui ba wo chong huai
Xiang yi ge xiao hai Zhi dong zai ni huai li huai
Ni yao de ai Bu zhi she yi lai
Yao xiang ge da nan hai
Feng chui you ri sai
Sheng huo zi you zi zai

Sui ran jing chang meng jian ni
Hai shi hao wu tou xu
Wai mian zheng zai xia zhe yu
Jing tian shi xing qi ji
BUT I DON'T KNOW ni qu na li

# Sui ran bu ceng huai yi ni
Hai shi tan te bu ding
Shui shi ni de na ge wei yi
Yuan liang wo huai yi zi ji

CHORUS
Wo ming bai Wo yao de ai
Hui ba wo chong huai
Xiang yi ge xiao hai Zhi dong zai ni huai li huai
Ni yao de ai Bu zhi she yi lai
Yao xiang ge da nan hai
Feng chui you ri sai
Sheng huo zi you zi zai

Wo ming bai Wo yao de ai
Hui ba wo chong huai
Xiang yi ge xiao hai Zhi dong zai ni huai li huai
Ni yao de ai Bu zhi she yi lai
Yao xiang ge da nan hai
Feng chui you ri sai
Sheng huo zi you zi zai