Penantian 1
Villa Malang, tempat siswa-siswi SMAN 1 Kebomas melakukan kegiatan EDC
“ Angel dan Kaka, kamu jadi MC dalam acara perpisahan EDC ya?” kata salah satu seorang tuthor memanggil nama muridnya untuk sebuah acara perpisahan.
“ha????? Kog saya ms???? Apa lagi ma cowok itu” gumamnya dalam hati.
“ayo ikut ms sekarang!?”
“baik ms” jawab mereka berdua.
Awalnnya Angel sangat terpesona pada Kaka yang anak sepuluh enam itu. Tetapi Angel tidak mengenal nama maupun kelasnya. Begitupun Kaka yang diam-diam juga suka kepada Angel. Sebenarnya mereka berdua saling menyukai tetapi mereka berdua juga sama-sama tidak tahu perasaan keduanya.
“ms kenapa ms milih aku dan dia????’’ dengan wajah agak bingung Angel bertanya kepada ms.ayu, seorang tuthor dalam kegiatan pelatihan itu.
“karena menurut ms, kalian berdua tu da chemistry” dengan senyum bangga.
“ha????” mereka berdua berkata dengan kaget dan saling berpandangan.
“yaudah ayo cepat kita latihan.”
“baik ms” jawab mereka dengan serempak.”
Tak terasa semingguan mereka lalui dengan bersama-sama dan kegiatan pelatihan tersebut membuat mereka semakin akrab dan bersama-sama.
“aku sayang dia, aku juga mencintainnya melebihi apapun, tapi aku tidak bisa ninggalin pacarku.”
“tapi kamu juga tidak boleh kayak gitu, kamu harus memilih salah satu, dan sepertinya dia juga menyukai dan menyayangimu”
“dari mana kamu tau?”
“hal mudah untukku menebak perasaan cinta.”
“lalu aku harus gimana?”
“kamu harus milih, dia apa pacarmu?!”
Perdebatan antara ms.ayu dan Kaka sebelum latihan dan sebelum kedatangan Angel di tempat latihan membuat Kaka bingung karena perdebatan tersebut.
“ternyata aku diam-diam sayang dan suka dia, tapi aku bingung untuk ungkapinnya ms, aku harus gimana?”
“sabar sayang, ms yaqin dia juga sayang dan suka sama kamu, tunggu saja hingga dia nembak kamu, ya sayang??”
Di tempat lain ternyata Angel juga cerita tentang perasaannya kepada tuthor yang lain yaitu ms.ita.
Di depan dapur villa, malam perpisahan
Semua anak-anak kelas sepuluh mondar-mandir bak ombak di tengah lautan, semua terlihat bingung, senang dan sedih mempersiapkan acara malam itu.
Dari semuanya hanya Angel yang terlihat santai dan tenang, sementara Kaka masih merasakan deg-degan yang sangat hebatnya ketika acara hampir di mulai.
Sementara Angel keluar dari ruangan dan menuju tempat perpisahan. Kaka melihat kedatangan Angel merasa kaget dengan kecantikan Angel pada malam itu.
“Angel??”
“kenapa Ka, kayak nge-liat hantu aja kamu, iya ini aku siapa lagi. Kenapa cantik ya?” dengan PD-nya Angel mengatakan itu.
“iya, kamu cantik banget malam ini.”
“dari dulu dech aku tuch udah cantik.” Dengan nyengir Angel mengatakan hal itu.
“ayo acara udah mau mulai lho...” Dari arah depan ms.ayu mengingatkan Kaka dan Angel.
“iya ms” Mereka menjawab dengan serentak.
Acara pun dimulai dengan lancar dan baik. Angel dan Kaka memulai dan menutup acara itu sesuai dengan rencana.
Tetapi kebersamaan mereka akan berakhir, tiada lagi latihan bersama, tiada lagi bercanda, tiada lagi obrolan dan mungkin akan tiada lagi cinta diantara mereka berdua. Karena acara perpisahan dimulai, berakhirlah sudah kegiatan EDC di Malang tersebut.
Malam hari tidak di lalui Angel, Deva, Eldin untuk tidur mereka ingin melewati malam perpisahan ini dengan para tuthor untuk terakhir kali.
Di depan lobi villa, para siswa akan pulang menuju Gresik
Tangisan para siswa-sisiwi SMA 1 Harapan Bangsa memecahkan kesunyian di villa tersebut. Terlebih lagi Deva dia begitu terpukul atas perpisahan ini. Hal itu jelas memukul Deva karena saat EDC dia menyukai salah satu tuthor dan tuthor tersebut seperti memberi harapan kepada Deva. Angel terlihat tersenyum tetapi dalam hati Angel dia menangis dan menjerit tidak ingin berpisah dengan mereka, para tuthor.
Satu per satu anak-anak itu sudah masuk ke dalam bus, kecuali Deva dan Angel yang masih di depan gerbang, seolah-olah dia ingin tetap berada di villa tersebut.
Akhirnya mereka berdua menaikki bus tersebut dengan tangisan yang tidak bisa tertahankan lagi.
Bermeter-meter jalan yang sudah di lalui bus tersebut, tetapi Deva dan Angel tetap saja menangis.
Di rumah Angel
Sesampainya di ruamah Angel beristirahat tetapi dalam pikirannya selalu hadir sosok Kaka menyela-nyela lamunannya.
“kenapa sih kamu hadir dalam pikiranku?” gumamnya Angel.
Dalam tidurnya Angel bermimpi bertemu dengan Kaka tetapi Kaka melarang dia untuk mendekatinnya, Kaka malah berpaling dan menggandeng cewek lain.
“tidak....tidak....kenapa kau pergi dengan dia?”
“Angel...kenapa nak? Kamu bermimpi?”
“a...a...ku mimpi ma?”
“iya sayang kamu mimpi, mimpi apa nak?”
“ah...enggak ma.”
“kenapa aku bermimpi seperti tadi ya? Kenapa mimpi ku tadi seperti nyata sekali? Ah itu hanya mimpi dan mimpi adalah bunga tidur.” Angel dalam gumamnya.
“ya sudah mandi sana biar segar.” Suara mama membuyarkan lamunan Angel.
“iya ma.”
Di kelas Angel saat anak-anak sudah pulang
“ka, kenapa ya aku selalu mikirin Kaka anak sepuluh enam itu, dan kenapa sampai dia terbawa dalam mimpi ku yang begitu terlihat nyata?”
“emang mimpi apa Ngel?”
“aku mimpi bertemu Kaka, tapi dia melarangku untuk mendekat, tetapi malah dia berpaling dan menggandeng cewek lain ka.”
“mungkin itu hanya mimpi aja Ngel, tapi kamu tau sesuatu tentang Kaka gak?”
“gak, apa ka?” dengan wajah serius.
“Kaka udah punya pacar Ngel, namanya Hika.”
“ha????? Kenapa kamu gak cerita dari awal aku mulai suka ma Kaka.”
“aku kasihan kamu jika kamu kecewa.”
“tapi sekarang aku lebih kecewa lagi eka, yaudah aku pengen sendiri.” Dengan lari Angel meninggalkan kelas.
“Angel....Angel....mau kemana?” teriak Eka memanggil Angel yang keluar dengan mata berkaca-kaca.
Penantian 2
Di sekolah Angel menyendiri saat jam istirahat
Hari-hari Angel dilalui dengan menyendiri, diam dan melamun saja. Sampai teman-temannya kasihan melihat sikap perubahan Angel yang dulu begitu ceria, semangat dan selalu tersenyum, kini seperti bunga yang begitu segar dan sedang layu.
“si manis kenapa murung?”
“keren??? Ah enggak, enggak napa-napa kok, hanya pengen sendiri aja.”
“udahlah aku tau semuanya.”
“tau apa Ka?”
“kamu yang udah tau bahwa aku udah punya pacar, ya kan?”
“iya.” Dengan nada yang tidak begitu bersemangat.
“meski aku udah punya pacar, entah napa Ngel, aku merasa damai, senang dan nyaman bersama kamu.”
“sungguh Ka?”
“iya Ngel.”
Karena kata-kata Kaka tadi Angel merasa bersemangat lagi, seolah dia merasa punya harapan untuk dapat bersatu dengan Kaka.
“Eka, dimana kamu?”
“apa Ngel? Tumben semangat banget gak kayak biasanya.”
“iya tadi waktu aku menyendiri di gazebo, Kaka nyamperin aku, tau gak dia ngomong apa?”
“apa emangnya?”
“dia merasa nyaman dan enak sama aku, dan itu berarti harapan aku untuk bersamanya besar kan?”
“iya Ngel, dia juga pernah ngomong padaku kalau sebenarnya dia suka dan sayang padamu, hanya saja dia dalam keadaan punya pacar.”
“benaran?”
“iya Ngel.”
“hehehe....tambah seneng aja aku hari ini.”
Sambil berjalan pulang kerumah yang jaraknya tidak jauh dari sekolah, Angel menyanyikan lagu kesukaannya.
“ku akan menanti, meski harus penantian panjang, ku akan tetap setia menunggumu, ku tau kau hanya untukku...”
“manis..”
“keren??”
“iya, ayo bareng sama aku, kita kan rumahnya searah.”
“gak ah Ka, nanti pacar kamu tau dia marah.”
“dia gak akan tau, dia kan sekolahnya jauh disana.”
“iya deh..” sambil bonceng di atas sepedah motor Kaka.
“Ngel, kamu bener-bener sayang ama aku?”
“ha???? Ge-er banget, kata siapa?”
“udahlah aku kan serba tau.”
“kalau iya, apa kamu mau mutusin pacar kamu? Enggak kan?”
“aku dalam keadaan sulit Ngel, dalam satu sisi aku sayang dan cinta banget sama kamu, tapi dalam sisi lain aku tidak mau nyakitin pacarku.”
“iya gak apa-apa kok Ka, emmmhhh......kayaknya aku akan menanti deh, supaya kamu bisa mengerti betapa besarnya cintaku.”
“beneran Ngel?”
“iya Ka, ehh...udah nyampek nich, gak mampir?”
“gak Ngel, makasih. Duluan ya?”
“iya hati-hati, makasih keren.”
“iya sama-sama manis-ku.”
Angel merasa senang banget hari ini, meski dia harus berkorban menanti Kaka yang entah kapan putus dengan pacarnya.
Di kamar Angel
Hari-hari Angel hanya di buat untuk menunggu Kaka, sampai pada suatu hari saat Angel bermain di situs jejaring sosial, dia membahas soal kemarin yang dia diantar oleh Kaka dengan Eka temannya.
Dan saat itu juga Hika pacarnya Kaka mengetahui hubungan Kaka dengan Angel. Kaka pun mengirim sebuah pesan di hp-nya Angel
Ngel cukup disini ya...Jangan lagi kamu membahas soal aku dalam situs jejaring sosial,
karena Hika pacarku mengetahui hubungan ini, dan aku tidak mau dia marah dan sakit hati karena aku, jadi aku mohon mulai saat ini kita berteman saja ya..?
Angel terpukul membuka pesan tersebut, Angel pun berfikir ternyata selama ini dia hanya dipermainkan oleh perasaan cinta butanya kepada Kaka. Pada saat itu juga dia langsung menangis dan dia seperti mendapat tamparan hebat. Entah salah siapa semuanya jadi seperti ini.
“ya tuhan kenapa semua jadi begini, kalau memang engkau tidak merestui hubungan kami, pisahkan kami dengan cara baik-baik jangan seperti ini.”
Angel menangis dengan histerisnya, dia merasa kecewa sekali dengan Kaka yang dulu sangat memberi harapan kepada Angel tapi setelah semuanya ketahuan oleh pacarnya dia begitu melepaskan Angel seenaknya. Angel merasa dipermainkan oleh Kaka, dan Angel merasa bahwa perasaannya hanya di tarik ulur oleh Kaka.
Penantian 3
Di sekolah saat KTSP diadakan class meeting futsal
“Ngel, ngelamun aja gak nonton futsal?”
“ehm...enggak lagi males ngapa-ngapain,”
“muka cemberut aja kayak koran kusut, kenapa?”
“gak napa-napa kok Ka, cumak gara-gara obrolan kita di situs jejaring sosial itu.”
“ha???? Emangnya kenapa Ngel?”
“Hika, pacarnya Kaka tau semuanya, dan Kaka memutuskan hubungan kita dan aku sekarang hanya berteman jauh ama Kaka, dan ternyata Kaka lebih memilih Hika daripada aku.”
“Ya Tuhan, ma’afin aku Ngel, aku gak bermaksud seperti itu.”
“ehm...gak apa-apa Ka, bukan salah kamu kok, yaudah aku pergi dulu ya, aku pengen pulang nih.”
“tapi Ngel,,,kamu kok gitu, Ngel....Ngel....”
Seolah-olah hari itu seperti bukan sifat Angel yang sesungguhnya, dia begitu kurang bersemangat untuk sekolah dan dia seperti tak ingin di ganggu oleh siapapun.
“Kaka, kamu kenapa sama Angel?”
“itu semua gara-gara kamu Ka!!!”
“ya aku tau, aku salah. Tapi liat Angel dia sekarang pulang dan suka menyendiri, apa kamu tidak kasihan ma dia, seenaknya kau kasih harapan dan seenaknya kau musnahkan harapan itu.”
“apa???? Angel kenapa Ka?”
“hah...kamu gak perlu tau males ngomong ma kamu, telmi and lola tau.”
Mendengar makian dari Eka, Kaka sadar bahwa tindakan yang dilakukannya ternyata salah, tapi dia juga bingung dalam keadaan seperti ini, karena dia juga tidak mungkin milih Angel dan meninggalkan pacarnya tapi dia juga gak mau di tinggalin Angel karena Kaka juga sayang sekali sama Angel.
Di rumah Angel
“Angel...Angel...”
“siapa?”
“Ngel aku Kaka..”
“kenapa dia kesini?” gumamnya Angel “ya,,,masuk.”
“Ngel aku minta ma’af atas semua sms dan kata-kataku.”
“ehm...gak kok kamu gak salah, aku sadar aku yang gak tau malu, udah tau kamu udah punya pacar kenapa aku ngejar-ngejar dan nunggu-nunggu kamu, jadi aku yang salah dan seharusnya aku minta ma’af Ka karena aku hubunganmu ma Hika rusak dan marahan.”
“gak Angel aku yang salah.”
“gak Ka, aku yang salah dan satu lagi Ka, jangan sms atau ganggu aku lagi ya, aku pengen sendiri dan lupain kamu, oh ya...makasih atas semuanya Ka.”
“tapi Ngel aku sayang sama kamu.”
“kamu udah punya Hika Ka, jadi sampai disini aja ya.” Sambil masuk kedalam rumah Angel menutup pintu dan meninggalkan Kaka seorang diri di teras depan rumahnya.
“ya Ngel kamu betul.” Kaka menggumam sendiri dan akhirnya keluar dari halaman rumah Angel.
Di sekolah saat jam kosong karena guru-guru sedang rapat
Seharian ini Angel selalu menghindar tiap bertemu dengan Kaka dan dia selalu memalingkan pandangannya tiap ada Kaka. Sebenarnya dalam hati Angel, Angel sangat sayang dan masih cinta pada Kaka, hanya saja dia marah dan benci dengan sikap Kaka yang lepas tanggung jawab dan tidak bisa tegas.
Angel sangat menyesal telah mengenal Kaka dan dia menyesal telah mencintai dan menyayangi Kaka. Yang paling ia sesalkan adalah dia begitu percaya dengan harapan kosong yang diberikan Kaka kepadanya. Tapi tiba-tiba Eka datang dan marah-marah kepada Angel dan membuyarkan semua lamunan Angel.
“Ngel, apa maksud statusmu di situs jejaring sosial itu?” dengan nada tinggi seperti membentak.
“kenapa, ada yang salah? Betul kan, aku menyerah dan tidak mau lagi mengenal yang namanya Kaka. Aku hanya ingin lupain dia Ka, aku gak mau menunggu harapan yang belum pasti untukku.”
“Kaka suka sama kamu Ngel, hanya saja dia udah punya Hika.”
“maka dari itu karena Kaka udah punya Hika, jadi aku gak mau ngerusak hubungan mereka, ngerti kan?”
“tapi andai saja kamu tidak menyerah dia pasti akan mutusin Hika dan dia akan nembak kamu Ngel.”
“gak mungkin Eka dia lebih milih Hika, buktinya aja waktu hubungn kami ketahuan Hika, dia malah nyuruh aku untuk jangan sms dan jangan bahas tentang hubungan itu di situs jejaring sosial kan, itu udah menjadi bukti bahwa Kaka lebih milih dan sayang sama Hika.”
“tapi Ngel...”
“udahlah eka, biarin aku lupain dia ya?”
“yaudah deh Ngel jika itu mau kamu.”
Angel pergi dan tanpa sengaja dia menabrak Rojek sahabat Kaka dan pacar Eka sahabatnya. Tapi Angel langsung pergi tanpa berkata apapun pada Rojek.
Rojek pun merasa bingung dengan sikap Angel yang biasanya begitu ramah, tapi kini cuek dengan siapa pun.
“sayang kenapa tuch Angel???”
“ gak tau sayang, tapi itu gara-gara sahabatmu Kaka.”
“kenapa lagi Angel dengan Kaka,”
“tadi dia abis aku marahin gara-gara dia nyerah untuk dapetin Kaka.”
Rojek saling berpandangan dengan Eka dan di pikiran mereka tersirat sebuah tanda tanya yang sangat besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar